Wamen PPPA Ungkap Eksploitasi Seksual Anak Kejahatan Lintas Batas
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak merupakan kejahatan lintas batas, sehingga untuk memeranginya perlu aksi kolektif.
Oleh karena itu, Wamen PPPA menyerukan aksi kolektif antarnegara kawasan dalam menghadapi kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak, terlebih pada era digital.
Baca Juga: Menteri PPPA Ungkap Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan Belum Maksimal
Wamen PPPA menyampaikan hal tersebut saat membuka Child Sexual Exploitation Regional Dialogue (CSERD) yang diselenggarakan di Hotel Westin Nusa Dua beberapa waktu lalu.
“Kejahatan ini lintas batas. Tidak ada satu negara pun yang bisa menanganinya sendirian. Kita perlu kekuatan kolektif kawasan untuk memastikan anak-anak kita tumbuh aman, merdeka, dan terlindungi, terutama di era digital yang semakin kompleks,” tegas Wamen PPPA, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (3/6).
Wamen PPPA juga menyoroti pentingnya membangun sistem perlindungan yang benar-benar terintegrasi dan berorientasi pada korban. Kementerian PPPA, menurutnya, telah memperkuat sistem pelaporan dan layanan darurat melalui SAPA129, serta terus mendorong penyedia layanan di daerah untuk meningkatkan respons terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Sistem ini dapat diakses masyarakat secara mudah melalui Call Center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, WhatsApp di nomor 0811-129-129, aplikasi mobile, dan situs web: https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.
“Kita tidak bisa membiarkan ruang digital hanya diisi oleh konten negatif. Kita harus menciptakan arus balik dengan menghadirkan konten yang membangun karakter, nilai moral, dan masa depan anak-anak kita. Ini adalah bagian dari kekuatan kolektif kita,” tambah Wamen PPPA.
Tak hanya itu, Wamen PPPA juga mengangkat isu-isu sensitif yang kini mulai terangkat ke permukaan, seperti kasus inses dalam keluarga, pernikahan anak yang dibenarkan atas nama budaya, serta melemahnya relasi antara orang tua dan anak akibat dominasi informasi digital.
“Ketika anak-anak dan penyintas mulai berani bicara, negara tidak boleh diam. Inilah saatnya bertindak. Forum ini adalah ruang untuk merumuskan langkah nyata bersama, bukan sekadar diskusi,” tutup Wamen PPPA.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, yang juga hadir dalam forum tersebut, menyampaikan bahwa Australia telah mengembangkan strategi nasional untuk melawan eksploitasi seksual anak, termasuk pembentukan ACCCE dan penerapan kebijakan batas usia minimum penggunaan media sosial guna melindungi anak-anak di ruang digital dan dunia nyata.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
-
Tarif Tol JORR Sama, Alasannya 'Masuk Akal'Destinasi Liburan Pilihan Cristiano Ronaldo, bak Surga Penuh Keajaiban30 Contoh Soal TIU CPNS 2024 Lengkap dengan Jawabannya, Latihan sebelum UjianKapan Waktu Terbaik Jalan Kaki untuk Turunkan Berat Badan?Hadir di Pulau Dewata, Perumahan ini Janjikan Bebas Banjir dan Bebas GalauPakai 7 Cara Ini untuk Menghilangkan Bau Ketiak, Ternyata GampangINFOGRAFIS: Bikin Tubuh Singset dengan Jalan Kaki, Gimana Caranya?5 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Pepaya, Kamu Termasuk?Hari Asma Sedunia: Sejarah Singkat, Tema, dan Tujuan PeringatanLatihan Simulasi ANBK SD 2024 Lengkap Link dan Cara Menggunakannya, Persiapan sebelum Ujian!
下一篇:Milenial Pengrajin Bawang Dukung Gibran Jadi Cawapres 2024
- ·Cegah Perkawinan Anak, LSM Dorong Adanya Pendekatan Kultural
- ·Simak Baik
- ·FOTO: Popularitas Boba di Negeri Tirai Bambu
- ·FOTO: Popularitas Boba di Negeri Tirai Bambu
- ·Universitas Binus Siapkan Generasi Kreatif Industri Fesyen Indonesia
- ·Cerita Petugas Bandara Bawa Kabur Koper Penumpang ke Rumahnya
- ·Kemenpar Perkuat Diplomasi Pariwisata RI di Madrid
- ·Kemenhub Hadirkan Angkutan KSPN di 13 Kawasan Pariwisata di Indonesia, Danau Toba hingga Kawah Ijen
- ·Langsing Tanpa Diet, Prilly Latuconsina Kurangi Gula dan Gorengan
- ·VIDEO: Menikmati Kuliner Jepang di Festival Terbesar di New York
- ·7 Minuman Pengganti Kopi, Sehat dan Tambah Semangat di Pagi Hari
- ·Paket Wisata ke Rumah Atlet China Peraih Emas Olimpiade, Mau Coba?
- ·Trump Naikkan Tarif Impor Baja dan Aluminium, China Nyindir: Sudah Usang Konsep Menang
- ·Susi Pudjiastuti Jemput Pilot Philip Mark Mehrtens Langsung dari Bandara, Malam Ini?
- ·Langkah Bersejarah Terpilihnya Shaikha Al Nowais Jadi Kandidat Sekjen UN Tourism
- ·Polemik PPN 2.4 Persen untuk Bangun Rumah Sendiri, Stafsus Sri Mulyani Jelaskan Penyebabnya
- ·VIDEO: Ratusan Warga Kuba 'Unjuk Gigi' Kompak Menari Salsa
- ·Metro Style Cilandak Resmi Dibuka, Fashion Kekinian Harga Terjangkau
- ·Simak Baik
- ·5 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Pepaya, Kamu Termasuk?
- ·FOTO: Geliat Pusat Reparasi Perhiasan di Pasar Baru
- ·5 Ramuan Air Kelapa agar Rambut Sehat dan Indah
- ·Panggil Menteri BUMN, Presiden Prabowo Bahas Kesiapan Diskon Transportasi Nasional
- ·Rasanya Pedas, Tapi Chili Oil Punya 7 Manfaat Tak Terduga buat Tubuh
- ·BPK Minta KPK Kembalikan Uang Rp1,1 Miliar
- ·Susi Pudjiastuti Jemput Pilot Philip Mark Mehrtens Langsung dari Bandara, Malam Ini?
- ·Mengaku Pingsan, Novanto Tak Tahu Dirinya Terlibat Kecelakaan
- ·FOTO: Popularitas Boba di Negeri Tirai Bambu
- ·RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028
- ·FOTO: Popularitas Boba di Negeri Tirai Bambu
- ·7 Posisi Foreplay Ini Bisa Bikin 'Panas' Sebelum Bercinta
- ·PHK Marah, Pencari Kerja Membludak! AAJI Ungkap Peluang Kerja Terbuka Lebar di Industri Asuransi
- ·Kapan Waktu Terbaik Jalan Kaki untuk Turunkan Berat Badan?
- ·Dikabarkan Mundur dari Kabinet, Erick Thohir:Orang Lagi Enak
- ·Penimbun BBM Kena Grebek Satgas K5
- ·ESDM Ungkap 50% Proyek PLTS Atap Molor karena Kekurangan SDM