Alasan Dokter dan Nakes Harus Jadi Peneliti
Profesi dokter dan tenaga kesehatan tidak hanya terbatas pada memberikan layanan kesehatan kepada pasien, tetapi juga berperan penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian.
Dokter dan peneliti lulusan FKUI yang juga pendiri Risetku, dr. Elvan Wiyarta menilai, melakukan penelitian adalah hal yang sangat penting untuk mengembangkan karir dan memajukan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
"Kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkan hasil penelitian dari negara-negara lain. Populasi dan penyakit di Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan negara lain, sehingga hasil penelitian dari luar negeri mungkin tidak sepenuhnya relevan dengan kondisi di Indonesia," kata dr. Elvan.
Menurut dr. Elvan, TB RO ini lebih berbahaya karena sulit diobati, dan kasusnya juga banyak di Indonesia.
Penelitian tentang pengobatan TB di Indonesia ini diyakini bisa menghasilkan bukti yang lebih akurat daripada penelitian pengobatan TB di negara-negara maju. Pada 2024, sedang dilakukan penelitian tahap ketiga untuk kandidat vaksin TB, yang salah satunya dilakukan di Indonesia.
"Dengan menghasilkan banyak penelitian yang berkualitas, dokter dan tenaga kesehatan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami penyakit-penyakit yang masih menjadi masalah besar di Indonesia, mengembangkan metode diagnosis dan pengobatan yang lebih efektif, serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan," papar dr. Elvan.
Selain itu, penelitian juga memungkinkan dokter dan tenaga kesehatan untuk mengeksplorasi solusi inovatif, serta menemukan penemuan-penemuan baru yang dapat mengubah kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Kegiatan penelitian tersebut dapat dilakukan oleh sentra penelitian besar, hingga layanan kesehatan primer seperti Puskesmas. Jumlah pasien yang banyak menjadi keuntungan besar untuk membuat penelitian.
Meskipun begitu, lanjut dr. Elvan, banyak dokter dan tenaga kesehatan yang belum menguasai cara membuat penelitian.
Untuk itu, Risetku hadir sebagai platform penelitian kesehatan terlengkap di Indonesia yang melayani konsultasi, asistensi, dan kelas penelitian agar dokter dan tenaga kesehatan menguasai ilmu penelitian secara cepat dan mandiri.
"Risetku hadir untuk membantu para peneliti di Indonesia. Kami telah membantu banyak dokter dan tenaga kesehatan untuk melakukan penelitian mereka di tengah kesibukan mereka yang menumpuk," kata dr. Elvan.
Dengan menjadi peneliti yang kompeten, dokter dan tenaga kesehatan tidak hanya memberikan layanan kesehatan kepada pasien, tetapi juga berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara lebih luas.
"Penelitian adalah kunci untuk memajukan bidang kesehatan dan perawatan yang lebih baik kepada pasien di Indonesia," ujar dr. Elvan.
(adv/adv)-
Tempat Ini Izinkan Pengunjung Beri Nama Kecoak dengan Nama Mantan15 Makanan yang Merusak Ginjal, Kendalikan PorsinyaVIDEO: Ada Dua Versi Doa Buka Puasa yang Populer, Mana yang Sahih?Bus Terjun ke Jurang di Guci Dalam Penyelidikan Polisi, Kronologi dan Korban DitelusuriAnak Usaha Kalbe Farma (EPMT) Rampungkan Pembelian Aset di Kawasan GIIC, Segini NilainyaBus Terguling di Wisata Guci Bawa 59 Penumpang Anggota Pengajian Tangerang SelatanKeranjang Sultan, Hiburan Ekstrem Terbaru Warga SukabumiBus Terguling di Wisata Guci Bawa 59 Penumpang Anggota Pengajian Tangerang SelatanAturan Pantang dan Puasa Masa Prapaskah 2024FOTO: Menyerbu Kue Murah Meriah di Pasar Kue Subuh Senen
下一篇:PSI Sarankan Pemilihan Nama JIS Gunakan Sistem Voting, Wagub DKI Sebut Akan...
- ·Tren Mengecilkan Payudara Diprediksi Bakal Marak di 2024, Kenapa?
- ·Kasus Mario Dandy P20, JPU Tagih Kelengkapan Berkas
- ·Hotel di Uni Eropa Tak Bakal Lagi Sediakan Sampo Kemasan Botol Plastik
- ·谢菲尔德大学艺术管理专业解读!
- ·Ridwan Kamil Bantu Biaya Kuliah Lisa Mariana karena Punya Rasa Empati
- ·Lindungi Privasi Tamu, Airbnb Larang Kamera Keamanan Dalam Ruangan
- ·Ada Dua Versi Doa Buka Puasa yang Populer, Mana yang Sahih?
- ·Pengamanan KTT ASEAN di Labuan Baik, Polri Turunkan 2611 Personel
- ·Mitos atau Fakta, Benarkah Udara Dingin Bisa Picu Alergi?
- ·萨凡纳艺术与设计学院学费和住宿费是多少?
- ·15 Makanan yang Merusak Ginjal, Kendalikan Porsinya
- ·Keluarga Korban Hadiri Gelar Perkara Kecelakaan Anak Pejabat Polda NTB
- ·Studi Temukan Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin
- ·圣路易斯华盛顿大学建筑学排名详情
- ·KPU Pastikan Tahapan Pendaftaran Caleg Secara Digital
- ·Kandungan Minyak Makan Merah yang Pabriknya Baru Diresmikan Jokowi
- ·PT Bumi Siak Pusako Kembali Disorot, dari Pipa Bocor hingga Direktur Diperiksa Kejagung
- ·南安普顿大学游戏设计硕士如何?
- ·圣路易斯华盛顿大学建筑学排名详情
- ·艺术生出国读研需要哪些条件?
- ·Tumbuh Uban di Usia Muda? Ini 5 Penyebabnya
- ·3 Tanda Pilek pada Anak yang Perlu Diwaspadai
- ·Ditanya Soal Isu Pasangan Prabowo
- ·斯坦福大学世界排名第几?
- ·WNI Sering Ditolak Masuk Thailand, KBRI Bangkok Bikin Imbauan
- ·新南威尔士大学工业设计排名如何?
- ·Moraturium PMI Dicabut, PKB Ingatkan Pemerintah: Devisa Tak Sebanding dengan Nyawa
- ·Pengamanan KTT ASEAN di Labuan Baik, Polri Turunkan 2611 Personel
- ·Lakukan Safari Ramadan, Cak Imin Gagaskan Gerakan Desa Wisata
- ·Lindungi Privasi Tamu, Airbnb Larang Kamera Keamanan Dalam Ruangan
- ·KPK Panggil Andi Narogong di Kasus E
- ·7 Tips Puasa Untuk Ibu Hamil Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat
- ·Sandiaga Uno Berpotensi Maju Cawapres KIB Usai Dirumorkan Gabung PPP
- ·泰国设计专业最好的大学有哪些?
- ·Mega Perintis (ZONE) Putuskan Stop Operasional Mitrelindo Demi Efisiensi
- ·Ada Dua Versi Doa Buka Puasa yang Populer, Mana yang Sahih?