Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM
JAKARTA,quickq一年多少钱 DISWAY.ID --Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Tatang Muttawin menyoroti bagaimana stereotipe gender di bidang STEM yang masih menjadi tantangan pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Masih terdapat stigma di masyarakat yang membuat peserta didik di sekolah kejuruan, maupun perguruan tinggi vokasi memilih jurusan berdasarkan pada gender, dibandingkan pada minat dan bakat individu," ungkap Tatang pada Demo Day Perempuan Inovasi 2024 di Jakarta, 26 November 2024.
Hal ini terlihat dari dominasi gender tertentu pada suatu bidang, seperti science, technology, engineering, mathematics (STEM).
BACA JUGA:Bawaslu Temukan Politik Uang di Sulsel, Begini Modusnya
BACA JUGA:Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang, Aipda R Jalani Patsus
"Alhasil, baik laki-laki maupun perempuan, mereka masih terkungkung oleh stereotipe gender yang diarahkan oleh lingkungan sosial dalam pemilihan bidang atau program studi. Hal ini utamanya tercermin dalam bidang science, technology, engineering, mathematics (STEM)," tandasnya.
Sebagai contoh, bidang STEM masih didominasi oleh laki-laki sehingga partisipasi angkatan kerja perempuan kalah.
"Data BPS dari tahun ke tahun cenderung stagnan, di mana hanya ada 30 persen perempuan pada angkatan kerja yang sama yang bekerja di bidang STEM. Data UNESCO bahkan lebih kecil lagi, yaitu sekitar 22 persen," paparnya.
Padahal, menurutnya, kesehtaraan gender menjadi aspek krusial dalam menjunjung persamaan hak antara perempuan dan laki-laki.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Juga Kasih Arahan ke Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal PPDB Zonasi
BACA JUGA:Prabowo Perintahkan Kemenhub Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik!
Selain itu, hal ini juga sangat penting untuk menghilangkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan, serta pelecehan yang sering dialami perempuan, baik secara verbal maupun fisik.
Ia juga menilai bahwa kesetaraan gender akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif.
Termasuk pengarusutamaan dan kesetaraan gender dalam hal akses pendidikan, seperti di pendidikan teknik dan kejuruan, menjadi salah satu indikator keberhasilan dari tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan target SDGs yang disepakati oleh seluruh negara anggota UNESCO, termasuk Indonesia.
- 1
- 2
- »
-
Helatan Formula E Spektakuler dan Sukses, Anies Baswedan SiapSinarmas Sekuritas Bantah Lakukan PenipuanDemo Buruh di DPR, Ratusan Personel Disiagakan di Kolong Flyover SlipiJangan AnehCum Date 17 Juni, Jaya Konstruksi (JKON) akan Sebar Dividen Tunai Rp53 MiliarSopir Truk Tangki Kabur Usai Lindas Penumpang Motor di PulogadungSudah Taat Prokes Masih Kena CovidPemprov DKI Banding Putusan PTUN soal UMP 2022, Wagub Riza: Untuk Kepentingan SemuaMenteri PPPA Bakal Batasi Penggunaan Medsos bagi Anak4 Jenazah Korban Kebakaran Ruko Indekos di Tambora Berhasil Teridentifikasi, Ini Identitasnya
下一篇:Harga Emas Antam Naik Terus, Hari Ini Melejit Rp18 Ribu Tembus Rp1.928.000 per Gram
- ·Segini Harta Kekayaan Mardiono, Plt Ketum PPP yang Jadi Utusan Khusus Presiden
- ·Tak Mampu Bayar Utang Miliaran, Mantu Nurhadi Bayar Pakai Villa Mewah
- ·Kabar Gembira dari Anies Baswedan, Program Samawa DP 0 Rupiah Bakalan Ditambah...
- ·Warga Australia Usul Ganti Nama Pantai Chinamans karena Dinilai Rasis
- ·Mendagri Setuju Jika Bansos Dihentikan Selama Pilkada
- ·Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu 13 Agustus: Siang Sebagian Besar Wilayah DKI Hujan
- ·IDAI Pastikan Tak Ada Lonjakan Kasus Gagal Ginjal pada Anak
- ·Formula E Telan Dana Rp4,8 T, Wakilnya Anies Lantang Membantah, Malah Nantang PDIP Beberkan Bukti
- ·Link dan Syarat Daftar Rekrutmen OJK 2024, Dibuka 3 Desember
- ·Kapolri Sebut Pengambil CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J Sudah Diperiksa
- ·Kecelakaan Maut di Pulogadung, Penumpang Motor Tewas Terlindas Truk Tangki
- ·Jepang Ogah Sepakati Negosiasi Tanpa Penghapusan Penuh Tarif AS
- ·Trump: China Akan Dikenakan Tarif Sebesar 55%!
- ·Temukan 10 Aduan, PDIP Minta Anies Tindak Oknum Intoleran di Sekolah
- ·Warga Bojong Koneng soal Intimidasi Sentul City, 'Setahu Kami Pak Prabowo Suka Lewat Kampung Kami'
- ·Listyo Sigit Bentuk Polisi Dunia Maya, Bagaimana Nasib Kasus Abu Janda?
- ·Cek Saldo Dana Bansos PIP 2025 Bagi Pemilik NISN, Pencairan Dibagi 3 Termin
- ·Mengenal Lebih Jauh Tentang Klasifikasi Hotel Berbintang
- ·Demo Buruh di DPR, Ratusan Personel Disiagakan di Kolong Flyover Slipi
- ·IDAI Pastikan Tak Ada Lonjakan Kasus Gagal Ginjal pada Anak
- ·Berlaku Januari 2025, Kementerian ESDM Ungkap Pertamina Telah Siapkan 2 Kilang untuk BBM B40
- ·Warga Bojong Koneng soal Intimidasi Sentul City, 'Setahu Kami Pak Prabowo Suka Lewat Kampung Kami'
- ·Temukan 10 Aduan, PDIP Minta Anies Tindak Oknum Intoleran di Sekolah
- ·Kabar Baik datang dari Jakarta, Alhamdulilah
- ·Masya Allah Anies Kena Fitnah Begini, Kejem Banget!
- ·Hari Ini Roy Suryo Kembali Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Meme Stupa Borobudur
- ·Trading Investor Besar Melandai, Harga Bitcoin Terkoreksi ke US$108.400
- ·Jelang Akhir Jabatan, Anies Minta Penerusnya Lanjutkan Bangun Hunian Layak
- ·Rumah Dinas Lurah di Jakpus Tak Ditempati dan Jadi Gudang, Ini Reaksi Wagub DKI
- ·Rahasia Diet ala Marshanda, Berhasil Turunkan BB hingga 17 Kg
- ·Kesempatan Terakhir, Menkeunya Trump Harap China Patuhi Kesepakatan Dagang
- ·Bertemu Presiden Joko Widodo Bahas Pembunuhan 6 Laskar FPI, Amien Rais Kutip Ayat Al
- ·Roy Suryo Ajukan Jadi Tahanan Kota, Polda Metro Jaya: Penyidik yang Memutuskan
- ·1 Orang Luka Akibat Kebakaran di Tambora, Petugas: Kena Percikan Api
- ·Ombudsman RI: Pagar Laut Sebabkan Nelayan Merugi hingga Rp9 Miliar
- ·Ini Perkembangan Kasus 'Koboi Belagu' Mantan CEO Restock ID