Sebanyak 274 rukun warga (RW) di DKI Jakarta telah siaga tuberkulosis(TB) dan membentuk 'Kampung Siaga TB'.
"Kami 'piloting' [mulai] dari tahun 2004 di 274 RW. Jadi di setiap kecamatan kita cari RW mana yang paling siap. Nah, dari sana kami mulai mengembangkan konsep siaga TB," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, Jumat (23/5), melansir Antara.
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung Siaga TB merupakan upaya untuk pengendalian TB berbasis kewilayahan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong komunitas yang paling kecil di masyarakat, yakni RW untuk memiliki kesadaran menjaga wilayahnya supaya tetap sehat dan bebas dari TB.
Edukasi dan skrining TB menjadi bagian dari upaya yang dilakukan di kampung siaga itu. Skrining bertujuan menemukan dini kasus.
Lihat Juga :![]() |
Dengan begitu, apabila ada warga yang sakit, bisa segera mendapatkan pendampingan psikososial dan pengobatan hingga sembuh.
"Ada edukasi terus-menerus ke masyarakat. Kalau ada yang sakit TB ada pendampingan psikososial sehingga dia tidak di-stigma, tapi diberikan dukunganmenyelesaikan pengobatannya," kata Ani.
TB sendiri hingga saat ini masih jadi penyakit yang mengancam. Berdasarkan data Global Tuberculosis Report tahun 2024, Indonesia masih menduduki peringat kedua di dunia dengan perkiraan lebih dari 1 juta kasus TB.
(asr/asr)