Indonesia Terbuka Perluas Akses Pasar dengan Inggris
Indonesia dan Inggris memperkuat hubungan perdagangan bilateral di tengah dinamika kebijakan perdagangan global, termasuk kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut diwujudkan melalui pertemuan Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri dengan Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia dan ASEAN (The United Kingdom’s Trade Envoy to Indonesia and ASEAN) Naz Shah dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kemendag Dorong UMKM untuk Tumbuh dan Berkembang
“Inggris merupakan mitra penting dalam perdagangan dan investasi bagi Indonesia. Oleh karena itu, kami menyambut baik kemajuan kerja sama yang telah terjalin dan terus mendorong peningkatan hubungan dagang yang saling menguntungkan bagi kedua negara,” ujar Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (11/6).
Lebih lanjut, Wamendag Roro mengungkapkan bahwa pertemuan ini membahas sejumlah isu penting terkait kerja sama ekonomi dan perdagangan. Salah satu topik utama yang disorot yaitu kebijakan proteksionis perdagangan AS yang dinilai berpengaruh terhadap arus perdagangan global serta potensi dampaknya terhadap pelaku usaha di Indonesia dan Inggris.
“Indonesia sebagai negara non-blok tetap menjaga hubungan baik dengan seluruh mitra dagang dan mengutamakan dialog dalam mengatasi perbedaan pandangan dan kepentingan. Selain itu, Indonesia mendukung sentralitas ASEAN di tengah ketidakpastian global serta terbuka untuk memperluas akses pasar, termasuk dengan Inggris,” imbuh Wamendag Roro.
Wamendag Roro menyampaikan bahwa Indonesia terus mendorong terbukanya akses pasar yang adil dan berkelanjutan, serta menekankan pentingnya diversifikasi mitra dagang guna menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Inggris dinilai sebagai mitra strategis yang memiliki potensi besar untuk memperluas kerja sama, baik dalam bidang perdagangan barang, jasa, maupun investasi, salah satunya melalui keberlanjutan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (Joint Economic and Trade Committee/JETCO). JETCO merupakan forum dialog tingkat menteri untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Inggris.
“Indonesia siap menjadi tuan rumah Pertemuan JETCO ketiga dan mendorong pelaksanaannya yang sempat tertunda akibat perubahan pemerintahan di kedua negara,” tambah Wamendag Roro.
Selain itu, lanjut Wamendag Roro, kedua pihak membahas peluang peningkatan kerja sama di bidang mineral kritis, energi hijau, dan pengembangan sumber daya manusia, termasuk pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berdasarkan data Kementerian UMKM, kontribusi UMKM mencapai 61,07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Oleh karena itu, kerja sama dalam pengembangan UMKM diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
-
Boy Thohir Resmikan Transformasi YABN, Fokus 5 Pilar Pembangunan7 Lokasi 'War' Takjil buat Anak Jaksel, Jangan Sampai KehabisanTewaskan Bocah di Malaysia, Orang Tua Wajib Tahu Bahaya Permen JellyRusia Minta Penerbangan Langsung ke AS Dibuka KembaliMeski Daya Beli Lemah, Penjualan Asuransi Perjalanan Oona Naik 328% di Kuartal I 2025Penumpang Disengat Kalajengking di Area Pengambilan Bagasi BandaraHarga Telur di Jakarta Masih Rp28 Ribu per kgSoal Putusan Novanto, KPK Pertimbangkan Banyak HalJelang Pelantikan Prabowo Subianto, Gus Ipul Ngaku Siap Mengemban TugasNiat Salat Witir 3 Rakaat dan Tata Caranya dengan Satu Salam
下一篇:KPU Batasi Kampanye Akbar Cagub Jakarta, Hanya Boleh 2 Kali
- ·Kapolda Metro Tegaskan Polisi Pakai Narkoba Bakal Kena PTDH
- ·Deretan Negara yang Mudah Berikan Kewarganegaraan, Ada Turki
- ·Belajar Metode 2
- ·Per Juli 2018, Inflasi DKI Jakarta Turun Jadi 0,26%
- ·Industri Media di Titik Kritis, Trafik Dikikis AI Google
- ·Gelak Tawa Prabowo Pecah Usai Zulhas Paparkan 12 Fokus Kebijakan KIM
- ·Niat Salat Witir 3 Rakaat dan Tata Caranya dengan Satu Salam
- ·Pengacara Ganjar Polisikan Penyebar Hoax Puisi Gus Mus
- ·Perkuat Kerja Sama Pertolongan dan Pencarian, Basarnas Teken MoU dengan SAR Timor Leste
- ·Bayar Rp9,8 M untuk 3 Menit Melayang di Luar Angkasa, Berani Coba?
- ·NYALANG: Di Antara Asa dan Hampa
- ·Carstensz Pyramid, World Seven Summits hingga Jalur Pendakian Tersulit
- ·Terkuak Peran 3 Terduga Teroris di Jateng, Sebarkan Ideologi Aksi Teror
- ·Tak Penuhi Panggilan KPK, Zumi: Baru Tahu dari Media
- ·Ini Tuntutan Koalisi Pejalan Kaki di Ibu Kota
- ·Tragedi Luka Segede 'Bakpao', Satpam RS Tahu Novanto Pura
- ·BAF Hadirkan BUCIN! Banyak Promo dan Hemat Cicilannya
- ·Viral Wajan Senilai Rp1,6 M, Bikin Rasa Makanan Jadi Lebih Enak?
- ·Tak Penuhi Panggilan KPK, Zumi: Baru Tahu dari Media
- ·Marak Travel Umroh Bodong, Menag Gandeng Mabes Polri
- ·Menko Airlangga Ungkap Potensi Indonesia dalam Kuasai Pasar Nikel
- ·Polisi Berhasil Bekuk Sindikat Pembobol Data Nasabah Kartu Kredit
- ·PDIP Bantah Kadernya Kena OTT KPK
- ·Polisi Berhasil Bekuk Sindikat Pembobol Data Nasabah Kartu Kredit
- ·Indodana Finance Terima Pendanaan Rp1 Triliun dari BCA untuk Pengembangan PayLater
- ·Deretan Negara yang Mudah Berikan Kewarganegaraan, Ada Turki
- ·BI Sebut Indeks Keyakinan Konsumen Tetap Kuat di Mei 2025
- ·Pengacara Ganjar Polisikan Penyebar Hoax Puisi Gus Mus
- ·VIDEO: Marhaban Ya Ramadan, Bulan Penuh Rahmat dan Ampunan
- ·Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,2%
- ·Kurang Pasukan, Rapat Paripurna Interpelasi Anies Gagal Terlaksana: Kasihan...
- ·KPU Sebut Ada 3 Metode Pemungutan Suara Untuk Pemilih Luar Negeri
- ·35 Ucapan Menyambut Bulan Ramadan 2025 yang Penuh Makna
- ·Mendaki Gunung Ketika Musim Hujan, Amankah?
- ·Kemenhub Luncurkan SRS, Tingkatkan Koordinasi dan Efektivitas Pelayaran di Indonesia
- ·KPU Sebut Ada 3 Metode Pemungutan Suara Untuk Pemilih Luar Negeri